Minggu, 13 Juli 2014

Asal, topangan, tujuan ciptaan

Segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia
Roma 11:36



Allah telah menyatakan diri-Nya sebagai asal, penopang, dan tujuan dari semua ciptaan serta manusia. Segala sesuatu yang Ia adakan dimaksudkan untuk menghormati dan menjadi kepujiaan bagi-Nya. Dalam khotbahnya di Atena Paulus meletakkan dasar bagi kebenaran tentang Allah (theisme) yang tidak dikenal oleh para penyembah berhala (Kis. 17:22-31).

Pertama ia berbicara tentang Allah sebagai asal kita, sebagai yang menyebabkan keberadaan kita. “Allah yang telah menjadikan dunia dan segala isinya...dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua  bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi” (Kis. 17:24-36).

Lalu Paulus menyebut Allah sebagai penopang, yang “memberikan hidup dan nafas dari segala sesuatu kepada semua orang” (25, 28). Kita bergantung pada Allah untuk semua saat keberadaan kita: mahluk hanya bisa tetap ada karena kuasa-Nya terus-menerus menopang. Ia yang transenden, di atas, melampaui, terlepas dari dan sepenuhnya mandiri dari dunia-Nya ini, adalah juga Ia yang Imanen: Ia ada dalam dunia mengatasi; meresapi dan menopang dunia dengan mengatur serta mengendalikan perjalanan serta kelangsungannya.


Akhirnya Paulus berbicara tentang Allah sebagai tujuan. Allah menciptakan manusia, “supaya mereka mencari Dia,” demikian ujar Paulus di ayat 27. Manusia ada untuk Allah, dan kefasikan adalah penyangkalan terhadap hakikat manusia. Kemanusiaan hanya disempurnakan dalam orang yang mengenal Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar