Asal, topangan, tujuan ciptaan
Segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia
Roma 11:36
Allah
telah menyatakan diri-Nya sebagai asal, penopang, dan tujuan dari semua ciptaan
serta manusia. Segala sesuatu yang Ia adakan dimaksudkan untuk menghormati dan
menjadi kepujiaan bagi-Nya. Dalam khotbahnya di Atena Paulus meletakkan dasar
bagi kebenaran tentang Allah (theisme) yang tidak dikenal oleh para penyembah
berhala (Kis. 17:22-31).
Pertama
ia berbicara tentang Allah sebagai asal kita, sebagai yang menyebabkan
keberadaan kita. “Allah yang telah menjadikan dunia dan segala isinya...dari
satu orang saja Ia telah menjadikan semua
bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi” (Kis.
17:24-36).
Lalu
Paulus menyebut Allah sebagai penopang, yang “memberikan hidup dan nafas dari segala
sesuatu kepada semua orang” (25, 28). Kita bergantung pada Allah untuk semua
saat keberadaan kita: mahluk hanya bisa tetap ada karena kuasa-Nya
terus-menerus menopang. Ia yang transenden, di atas, melampaui, terlepas dari
dan sepenuhnya mandiri dari dunia-Nya ini, adalah juga Ia yang Imanen: Ia ada
dalam dunia mengatasi; meresapi dan menopang dunia dengan mengatur serta
mengendalikan perjalanan serta kelangsungannya.
Akhirnya
Paulus berbicara tentang Allah sebagai tujuan. Allah menciptakan manusia, “supaya
mereka mencari Dia,” demikian ujar Paulus di ayat 27. Manusia ada untuk Allah,
dan kefasikan adalah penyangkalan terhadap hakikat manusia. Kemanusiaan hanya
disempurnakan dalam orang yang mengenal Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar